siang hari itu aku didepan layar kaca,
disertai panas dan berita yang ada,
kudengar teriak, bayi ditempat sampah !
kukejar suara itu berlari terengah engah,
kulihat bayi cantik tak bernapas,
kulitnya lembut seperti kapas,
menjadi kusam berwarna cerah langit biru,
hatinya yang suci kini sudah menjadi beku.
hening ciptaku berdoa dengan hati tanpa daya,
kuhentikan indra diriku bertanya,
dosa apa yang membelenggu manusia?,
mengarungi samudra berombak kehidupan.
siapakah orang tuanya,
dungu menolak bahagia,
pengecut untuk melihat yang nyata,
congkak membuang jauh karunia,
yang didambakan rata manusia.
bayi itu cantik disertai senyumnya,
terlihat teduh wajah penuh manja,
cermin hati dari segala rela,
dicampakan keji ayah dan ibunya,
dimana ? bukan surga juga bukan neraka,
ditempat sampah penuh bau dicurahkan rasa hina tercela,
zaman tidak merubah perilaku tega dari manusia,
hanya saja peringatan dari semua tanda di dunia.
puluhan tahun aku tidak punya,
seperti dia, cantik dan manja,
berharap penuh serta do'a pasrah,
detik tiada henti untuk upaya menyerah.
kuberlari dan berlari terus,
bagai kuda jantan terengah penuh dengus,
menuju suara itu, kemana dimana dia berada,
terhentak bawah sadarku mengikuti berita layar kaca.
Tawin QM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar