Tersebutlah sebuah kisah,
Bahwa saya hidup pada zaman ini.
Dimana suatu zaman yang serba hinggar,
dan sangat banyak sekali kekeliruan,
Yang benar dan kebenaran yang sangat keliru.
Sesat.
Zaman,
Dimana perubahan sangat cepat,
Tanpa mampu membawa,
peserta manusia untuk ikut didalam kecepatan,
meski ada usaha,
Sia sia.
Manusia mencari dan mencari,
Suatu masalah dan memecahkan masalah itu,
Terpaksa,
Semu menemukan pedoman yang diilhami oleh rasa,
Manusia yang teramat wajar.
Wajar,
Manusia tiada pernah mengerti kewajaran itu sendiri,
Menciptanya dilekati cara daya pikir angkuh mandiri,
Perasaan “Wajar” yang tidak disertai nyata,
Logika yaitu daya pikir manusia menerka semesta,
Sesat dalam pecahan masalah.
Masalah,
Dipecahkan secara tidak wajar,
tidak wajar pemecahan masalah wajar,
dianggap wajar,
segelintir manusia,
megharapkan kewajaran,
mengharamkan ketidak wajaran,
perasaan dan daya pikir manusia,
menginginkan suatu hal wajar,
menjadi,
tingkat kewajaran,
pemecahan masalah wajar,
menimbulkan hal tidak wajar,
masalah baru lagi,
dianggap wajar,
dipecahkan tidak wajar,
tidak selesai dengan wajar,
kembali menyertai rasa serta daya pikir manusia,
dipengaruhi ketingkat lebih tinggi,
hal wajar lagi.
Zaman,
Membuktikan,
manusia peserta lomba “Waktu”,
Masalah,
Berhubungan dengan semua itu,
daya pikir dan cara hidup,
Manusia terpesona aruh,
Sadar atau tidak sadar.
Waktu dihitung secara “Tepat = Wajar”.
Tidak tepat perhitungan “Waktu = Tidak Wajar”.
Fakta,
Berbicara pada tingkat wajar,
Ketidak wajaran tingkat,
Manusia menghitung “Waktu”,
Mencari masalah,
Penyelesaian fakta,
Tiada henti untuk berbicara,
Sepanjang masa.
Fakta berbicara = Wajar,
Mencari masalah.
Penyelesaian,
Fakta berbicara = Tidak Wajar.
Manusia,
Akan berhenti berpikir,
Waktu menjadi fakta,
Yang Wajar.
Waktu,
Yang dihitung oleh pencipta Waktu,
Penguasa Waktu,
Untuk menuju kenal,
Yaitu Waktu,
Waktu,
Bernafas terakhir kalinya.
Mati.
Bagian suatu Waktu,
Pasti,
Paling wajar dari segalanya,
Tanpa cara ataupun daya pikir untuk itu,
Pemecahan atau terka,
Akan “Wajar” terjadi,
Pada setiap makhluk didunia ini,
Insani.
Mati itu pasti,
Mati itu bukan hinggar binggar,
Mati itu Wajar,
Mati itu fakta,
Mati itu Waktu,
Mati itu terjadi,
Mati itu bukan masalah,
Mati itu semua masalah berakhir,
Mati itu tiada penyelesaian,
Mati itu tiada hindar,
Mati itu tiada kata “Cari”,
Mati itu tiada bicara lagi,
Mati itu tiada ada zaman itu atau ini,
Mati itu hidup lagi,
Abadi.
Tawin QM.
Jakarta, Anno 2000

Tidak ada komentar:
Posting Komentar